NASI GORENG MR. BEAN
Irisan Lemaknya Meleleh di Mulut

Jl. Colombo, Sagan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 0819-0419-5222 Lihat peta

Nampak seperti 'The Beast' dari luar di tepi Jl. Colombo, Mr. Bean menjual nasi goreng dengan rasa 'The Beauty'.

Diperbarui tgl 23 Desember 2021

Proses Pembuatan Nasi Goreng Mr. Bean

Proses Pembuatan Nasi Goreng Mr. Bean
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)

Jam Buka Nasi Goreng Mr. Bean
Pk. 16.00-22.30 WIB

Harga (Mei 2018)
Rp8.000 - Rp12.000

"Ini masterpiece loh, Dir!" kata seorang teman dari Surabaya saat sedang berkunjung ke Yogyakarta tahun 2016. Dua tahun kemudian giliran saya ke Surabaya, ia berkata lagi, "Nanti pas aku ke Jogja lagi, aku mau kamu traktir nasi goreng yang waktu itu. Dua kali." Nasi goreng yang ia maksud adalah Nasi Goreng Mr. Bean. Dan seperti dia, saya juga menganggap nasi goreng yang satu ini memang enak sekali sampai pantas dicoba berkali-kali.

Baca juga:

Ada dua macam nasi goreng yang ditawarkan Mr. Bean: kambing dan sapi. Keduanya pada dasarnya sama; bedanya hanya pada lauk utamanya: sapi, kambing, atau cukup telur saja. Nasi goreng yang kuat pengaruh Asia Selatan ini dibuat dengan menggoreng bumbu cair merah, bawang bombai, dan daging ke dalam wajan panas penuh minyak samin di atas bara arang. Setelah menggelembung dan berubah menjadi kuah kental cokelat, baru kemudian nasi putih dicemplungkan ke wajan. Tambah kecap, garam, dan bumbu tabur lainnya, lalu diaduk-aduk, jadilah nasi goreng Mr. Bean.

Untuk saya sendiri, nasi goreng kambing Mr. Bean paling mantap. Terhidang di atas meja, sepiring nasi goreng kecokelatan yang nampak juicy dan wangi karena minyak saminnya. Ada beberapa potongan kambing berbentuk dadu dan irisan layu bawang bombai. Ada pula emping melinjo dan acar timun wortel untuk menambah variasi rasa dan tekstur. Akhirnya, bila ini belum cukup, sebutir telur ayam yang sudah diceplok menjanjikan santap saya lebih memuaskan. Benar saja, seperti orang Padang bilang, lamak bana!

Nasi goreng Mr. Bean sudah dari tahun 2001 ikut mengempenak lidah penikmat nasi goreng di Yogyakarta. Awalnya Mr. Bean buka di depan Bengkel Tresno, lalu pindah ke depan RS dr. Yap, kemudian di depan RS Panti Rapih, baru akhirnya di lokasinya yang sekarang di utara RS Panti Rapih. Sang empunya dulu bekerja di warung nasi goreng belakang Telkom, warung nasi goreng kambing pertama di Yogyakarta. "Ikut juragan," jelasnya. Namun, setelah mahir ia merintis usahanya sendiri.

Di Yogyakarta sebenarnya banyak nasi goreng lain dengan cita rasa Asia Selatan, misalnya Nasi Goreng Padmanaba. Hanya saja, Mr. Bean tetap punya daya tarik sendiri sebab nasi goreng Padmanaba yang berlokasi di depan SMA 3 hanya menjual nasi goreng sapi. Dan seperti yang sudah saya katakan, nasi goreng kambing Mr. Bean-lah yang andalan!

Bagaimana bila Mr. Bean diadu dengan 'ayah'-nya Nasi Goreng Telkom? Dari rasanya keduanya bersaing ketat, kemungkinan karena masih 'sedarah'. Tetapi nasi goreng Mr. Bean tetap memiliki kelebihannya tersendiri. Pertama, aroma minyak samin nabati Mr. Bean lebih kuat dan tampilan nasinya lebih cerah, jadi bisa makin kuat menambah selera makan. Kedua, komposisi daging dan cara memasaknya membuat potongan daging Mr. Bean jauh lebih enak; di Mr, Bean, dagingnya dimasak lama di dalam kuah cokelat kental yang sudah saya singgung tadi dan daging yang dipilih selain hati, daging utuh, juga daging bergajih yang rasanya meleleh saat dikunyah. Harga nasi goreng Mr. Bean juga lebih murah.

Satu kekurangan Mr. Bean adalah tempatnya yang kurang mengundang selera. Nasi goreng ini mengandalkan ruang dari tenda, trotoar, dan dinding pagar UGM untuk menampung pelanggannya. Bila makan di sini, harus siap-siap bersantap dengan pemandangan jelaga, debu, dan kendaraan lalu lalang. Namun jangan khawatir, memaklumi ini nampaknya bukan hal sulit bagi banyak orang. Buktinya, tempat ini selalu ramai dengan pelanggan yang tidak sabar merasakan suap demi suap nasi goreng ala Mr. Bean.

Cara menuju ke sana:
0 KM - Jl. Panembahan Senopati - Jl. Mayor Suryotomo - Jl. Mataram - Jl. Mas Suharto Jambu - Jl. Tukangan - Jl. Yos Sudarso - Jl. Suroto - Jl. Cik Di Tiro Bundaran UGM - Jl. Colombo

Baca juga:
view photo