AYAM GORENG BU SUM
Pelanggan Datang Meski Menempuh Perjalanan Panjang

Jalan Taman Bakti, Jeruksari, Wonosari, Gunungkidul +62 878-3818-6950 +62 873-8961-197 Lihat peta

Meskipun resepnya sederhana, ayam goreng Bu Sum punya pelanggan yang banyak. Warungnya yang berada di pinggir jalan sangat strategis memudahkan orang untuk mencarinya.

Diperbarui tgl 23 Desember 2021

Ayam Goreng Bu Sum

Ayam Goreng Bu Sum
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)

Waktu Buka Ayam Goreng Bu Sum
Setiap hari pukul 07.00 - 22.00 WIB

Harga Minuman (2018)
Rp3.000

Harga Makanan (2018)
Rp5.000 - Rp150.000

Memang mudah menjumpai menu kuliner ayam goreng. Selain karena resepnya yang simpel, juga karena rasanya yang begitu nikmat di lidah. Namun, ada satu penjual ayam goreng yang sangat spesial, yaitu kedai ayam goreng Bu Sum di Wonosari, Gunungkidul. Sejauh 40 kilometer jaraknya dari Kota Jogja.

Baca juga:

Keramaian pengunjung selalu menjadi pemandangan di kedai setiap hari. Apalagi di waktu matahari sudah mulai menggelincir kembali ke peraduan. Keramaian itu selalu dipenuhi pengunjung dari luar wilayah Wonosari. Sepertinya memang jarak tak menjadi halangan untuk berburu kuliner yang mampu memanjakan lidah dan selera. Lalu apa yang menjadi keunikan ayam goreng Bu Sum dengan ayam goreng lainnya?

Bukan tanpa alasan para pelanggan datang jauh-jauh ke Wonosari untuk datang ke warung yang berada persis di depan Stadion Handayani. Ayam goreng racikan Sumini ini memang layak dicoba. Menggunakan ayam kampung, rasa ayam goreng benar-benar gurih dan empuk. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna ini, ayam kampung dibacem selama setengah jam terlebih dahulu. Bahan yang digunakan untuk membacem bukanlah gula jawa melainkan gula batu. Hal ini dilakukan agar ayam saat digoreng tidak lengket dengan wajan dan hasil akhirnya ayam tetap berwarna kuning. Setelah melalui proses pembaceman, ayam diangkat dan dimasukkan dalam tempat tertutup. Proses ini akan menghalangi asap panas ke luar sehingga pori-pori ayamnya terbuka. Teknik ini akan membuat bumbu meresap dan ayam terasa empuk.

Bumbu-bumbu yang digunakan di kedai ini untuk membacem hanyalah rempah-rempah sederhana. Takarannya yang pas akan membuat kuliner ini semakin mantap. Namun, ada lagi yang perlu diketahui, di warung ini juga tidak menggunakan bawang merah. Seperti penggunaan gula batu tadi, tak adanya bawang merah juga akan membuat ayam tidak lengket saat digoreng.

Sebelum digoreng, ayam dicelupkan terlebih dahulu ke dalam adonan encer tepung dan bumbu. Adonan ini akan menjadikan ayam memiliki balutan tepung renyah nan gurih. Ayam goreng Bu Sum ini juga disajikan dengan tambahan kremes yang membuat rasanya semakin nikmat. Yang juga spesial dari ayam goreng ini adalah ukuran per potongnya yang begitu besar. Sehingga bagi mereka yang menyantapnya dipastikan puas menikmati seporsi menu ini. Setiap porsi ayam goreng disajikan dengan lalapan yang terdiri dari kemangi, kacang panjang, dan timun. Sambalnya kita bisa memilih mau sambal bawang, sambal terasi mentah, atau sambal terasi matang.

Dikisahkan oleh karyawannya bernama Encis, bisnis ayam goreng ini awalnya dimulai Sumini dengan menjajakan ayam dengan cara berkeliling kampung dan di kompleks perkantoran. Setelah sekitar tiga tahun berjualan keliling, Sumini memutuskan berjualan dengan membuka kedai sederhana di samping stadion Handayani hingga akhirnya pindah lagi di depan stadion Handayani sampai sekarang.

Cara menuju ke sana:
Dari Titik Nol Kilometer - Jl. Raya Jogja - Jl. Gedong Kuning - Jl. Wonosari - Terus ke Jl. Nasional III sejauh 6,5 km - Belok kiri sejauh 270 m - Pertigaan pertama belok kiri sejauh 1,4 km - Belok kiri ke Jl. Nasional III sejauh 12,7 km - Belok kiri sejauh 300 m - Belok kanan sejauh 1,3 km - Jl. Lingkar Utara - Terus ke Jl. Ki Demang Wonopawiro - Jl. Taman Bakti - Ayam Goreng Bu Sum

Baca juga:
view photo