5 KULINER TENGAH MALAM DI JOGJA
Penyelamat Sahur dan Saat Tak Bisa Tidur

5 kuliner legendaris Jogja ini hanya buka tengah malam. Kuliner-kuliner ini siap jadi penyelamat sahur atau ketika tak bisa tidur. Ayo bergegas dan ajaklah lidah merasakan sensasi berwisata sebelum pagi tiba!

Diperbarui tgl 23 Desember 2021

Saat orang-orang sibuk menyelami mimpi-mimpi, maka ibu-ibu penjual gudeg, nasi kuning dan oseng-oseng di Jogja ini sibuk menata dagangan mereka. Aktivitas ini belangsung sejak berpuluh-puluh tahun silam dan tetap dilakukan hingga sekarang. Menciptakan kuliner-kuliner legendaris yang justru laris manis jadi serbuan sosok-sosok nokturnal. YogYES.COM menemukan 5 kuliner tengah malam yang jadi langganan para penyandang insomnia atau wisatawan yang lupa dengan program diet mereka. Tak hanya sebagai pengisi perut ketika larut, kuliner-kuliner legendaris ini pun kerap menjadi penyelamat sahur.

1. Gudeg Bu Tekluk (Gudeg Bromo)

5 late night eatings in jogja

Gudeg Bu Tekluk atau yang lebih dikenal dengan nama Gudeg Bromo berada di Jalan Gejayan, dekat Gang Bromo, Mrican. Gudeg basah yang disiram areh gurih ditemani oleh sambal krecek pedas dan berbagai lauk tambahan seperti ayam suwir, telur bacem, tahu, tempe, ceker hingga kepala ayam merupakan sajian utama dari warung tenda ini. Jika di warung gudeg lain, krecek yang digunakan biasanya menggunakan krecek sapi, maka di warung gudeg yang buka dari 23.00 - 05.00 WIB ini memilih menggunakan krecek kerbau. Krecek kerbau dipakai karena tidak mudah hancur dan tetap kenyal ketika disantap. Meskipun buka hingga dini hari, Gudeg Bu Tekluk tak pernah sepi pembeli, bahkan antrian terlihat mengular tanpa henti. Jadi, bila tak ingin lapar lebih lama, lebih baik datang lebih awal sehingga bisa menikmati gudeg lezat ini dengan santai.

2. Oseng Bu Endang

5 late night eatings in jogja

Di depan salah satu toko dekat Ambarrukmo Plaza di Jalan Laksda Adisutjipto, Gudeg dan Oseng Bu Endang siap menjadi menu tengah malammu yang nendang. Buka dari pukul 22.00 WIB, warung tenda ini menyediakan setidaknya 8 macam menu oseng yang dapat dipilih sesuai selera, termasuk oseng pete dan jengkol. Oseng-oseng ini terasa nikmat dipadukan dengan lauk tambahan berupa ayam, telur, tahu hingga tempe. Menu oseng-oseng ini juga rasanya pas jika dijadikan menu sahur yang tak cuma membuat kita kenyang, tapi juga mengingatkan kita akan masakan ibu.

Cara menuju ke sana:
Jl. Laksda Adisucipto - Oseng Bu Endang ada di sebelah kiri jalan sebelum Ambarrukmo Plaza

3. Gudeg Pawon

5 late night eatings in jogja

Berada di Jalan Janturan, gudeg mblusuk yang fenomenal ini siap menjadi menu santap malam kita. Di warung gudeg inilah ratusan orang rela mengantri demi gudeg satu porsi. Selain antreannya yang selalu panjang, gudeg ini juga melayani pembeli langsung dari pawon (dapur). Buka dari pukul 22.30 WIB, Gudeg Pawon bisa langsung habis dalam waktu dua sampai tiga jam kemudian.

Cara menuju ke sana:
Jl. Kusumanegara - pertigaan Jl. Prof. DR. Soepomo, belok kiri - Jl. Prof. DR. Soepomo - Kampus UTY Fakultas Bahasa dan Sastra - pertigaan Jl. Janturan, belok kanan - Jl. Janturan - Gudeg Pawon

4. Nasi Kuning Bu Tuminem Pasar Kranggan

5 late night eatings in jogja

Seporsi nasi kuning yang gurih dengan lauk berupa ayam suwir, krecek hingga telur bacem yang nikmat seperti pada lauk menu gudeg tentu tak bisa ditolak. Cobalah datang ke warung tenda Nasi Kuning Bu Tuminem, Jalan Kranggan, menu nasi kuning yang identik dengan hidangan pagi ini dapat kita temukan sebagai menu tengah malam yang mengenyangkan. Nasi Kuning Bu Tuminem buka dari pukul 22.00 WIB - habis.

Cara menuju ke sana:
Tugu Jogja - Jl. Diponegoro - pertigaan Jl. Kranggan, belok kiri - Jl. Kranggan - Nasi Kuning Bu Tuminem tepat berada di sebelah Gudeg Mercon Bu Tinah

5. Gudeg Mbak Sasha

5 late night eatings in jogja

Gudeg Mbak Sasha adalah tempat favorit mahasiswa ketika lapar datang di tengah malam. Buka dari pukul 22.00 WIB hingga dini hari, gudeg ini tak pernah sepi pembeli. Rasa gudegnya yang cenderung gurih dengan areh kental dan sambal krecek pedas selalu berhasil menyenangkan lidah. Terlebih lagi, gudeg disajikan di atas piring bambu yang dilapisi daun pisang. Aroma khas dari daun pisang yang bertemu dengan nasi panas dan racikan gudeg lezatnya tentu tak bisa ditolak.

Cara menuju ke sana:
Lampu Merah Condong Catur - Jl. Gejayan - putar balik setelah Dixy Easy Dining Cafe - Mirota Pasaraya - Gudeg Mbak Sasha

Baca juga:
view photo