KAMPUNG EDUKASI WATU LUMBUNG
Wisata Edukasi di Tengah Hutan Jati
Diperbarui tgl 23 Desember 2021
Gardu Pandang
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Tiket Masuk Kampung Edukasi Watu Lumbung 2018
Gratis
Jam Buka Kampung Edukasi Watu Lumbung
Senin - Minggu: pukul 08.00 - 23.00 WIB
Deretan bangunan-bangunan beton yang perlahan berganti dengan hamparan persawahan subur menemani YogYES menyusuri sepanjang Jalan Parangtritis. Selanjutnya ketika YogYES mulai memasuki kawasan Bukit Watu Lumbung di selatan Kali Opak, petak-petak persawahan itu pun berganti dengan barisan pohon jati. Namun siapa yang menyangka di antara rapatnya Tectona grandis di Bukit Watu Lumbung, tersembunyi sebuah destinasi wisata unik, Kampung Edukasi Watu Lumbung.
Berawal dari usaha Muhammad Boy Rifai yang ingin memberdayakan masyarakat sekitar, area hutan jati ini pun diubah menjadi salah satu kawasan wisata alternatif yang menyatu dengan alam. Konstruksi-konstruksi dari bambu dan rumah-rumah sederhana berdinding kayu dibangun di antara pohon-pohon jati yang tumbuh tegak. Pohon-pohon jati yang tumbuh pun dimanfaatkan sebagai tiang-tiang penyangga konstruksi bambu. Di tempat inilah para pengunjung biasanya menghabiskan waktu menikmati keindahan pemandangan kawasan Parangtritis dari ketinggian.
Tanaman Jati Terlihat Menembus Konstruksi Bambu
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Tak hanya menyuguhkan panorama alam nan menawan, tempat wisata yang berjarak sekitar 4 kilometer dari Pantai Parangtritis ini juga menyelipkan nilai-nilai edukasi dengan cara unik dan asyik. Tak heran kita bisa menemukan perpustakaan sederhana di tempat ini.
Perpustakaan
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Beberapa "ritual" seperti menanam pohon, membaca buku minimal 25 menit, melayani sesama pengunjung serta membantu memasak di dapur adalah cara unik yang dikonsep untuk menanamkan nilai-nilai edukasi. Tak cukup itu, pengunjung juga bisa melakukan "persembahan" berupa 3 buku layak baca untuk perpustakaan. Semua ritual dan persembahan pun akan mendapatkan reward berupa makanan, minuman atau merchandise gratis.
Area Menanam
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Mengunjungi Kampung Edukasi Watu Lumbung semakin syahdu di kala sore, saat matahari mulai bergeser ke arah barat dan sinarnya tak lagi terasa menyengat. Beberapa tempat kuliner unik seperti Lembayung, Kedai Wedangan, Kedai Susu, Pusat Sate Kiloan dan Alas Kuliner pun siap menyediakan makanan dan minuman khas ndeso sebagai teman untuk menikmati senja.
Makanan Khas Ndeso
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Sebuah gardu pandang pun menjadi spot favorit untuk menikmati saat-saat langit perlahan berubah gelap. Pemandangan Kali Opak yang terbentuk akibat adanya patahan atau sesar di masa lampau pun tersaji di depan mata. Di atasnya melintang Jembatan Kretek yang menjadi penghubung kota Jogja dengan kawasan wisata di Parangtritis sejak tahun 2003 silam. Sementara itu garis pantai hanya terlihat samar-samar di sisi selatan.
Salah Satu Tempat Santai
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Jika kebetulan berkunjung di hari Jum'at, tinggallah lebih lama untuk bisa menikmati sajian musik akustik yang biasa digelar di tempat ini. Suara petikan gitar yang memecah kesunyian di Bukit Watu Lumbung membuat suasana malam berubah melankolis, hingga membuat setiap orang tak ingin beranjak pulang. Tak heran jika beberapa dari mereka memutuskan untuk bermalam di tempat ini.
Tenda yang Bisa Disewa
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Apalagi Kampung Edukasi juga menyediakan cottage, area camping ground serta tenda yang bisa disewa. Bahkan tak jarang sekolah atau kampus memanfaatkan kawasan wisata ini untuk acara-acara berkemah atau semacamnya.
Text Dian Norras Septiana
Copyright © 2015 YogYes.com
Cara menuju ke sana:
dari Kota Jogja - Jalan Parangtritis - Jembatan Kretek, belok kiri - Kampung Edukasi Watu Lumbung