FESTIVAL KESENIAN YOGYAKARTA
Tak Boleh Alpa di Gala Seninya Jogja
Diperbarui tgl 23 Desember 2021
Panggung Pasar Seni
(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)
Lalu lalang kendaraan di depan bangunan kantor Pos Indonesia di Titik Nol Kilometer masih ramai di malam hari, seakan tak peduli dengan serombongan orang yang sudah memadati area pedestrian seberang jalan. Lalu, sejurus kemudian, sedikit demi sedikit proyeksi-proyeksi cahaya mulai bermunculan di permukaan dinding-dinding putih bangunan itu. Orang-orang yang tengah sibuk berlalu lalang sedikit menaruh perhatian dan pada akhirnya penasaran dengan pertunjukan apa yang tengah berlangsung. Tak ingin kehilangan atensi mereka, gedung putih itu semakin kerap menampilkan proyeksi-proyeksi gambarnya yang muncul bersesuaian dengan bentuk bangunannya kantor pos. Derap musik pun dimainkan bersamaan dengan narasi pada videonya, disusul potret-potret yang bergerak. Orang-orang pun mulai sadar bila di tempat itu sedang diadakan Jogja Video Mapping Festival (JVMF), salah satu rangkaian acara Festival Kesenian Yogyakarta (FKY).
Selalu hadir dengan proyeksi di dinding-dinding gedung landmark Yogyakarta, JVMF menjadi pengingat bahwa di provinsi ini memiliki banyak gedung-gedung yang bernilai sejarah. Seniman-seniman visual dari Yogyakarta dan kota-kota lainnya menggawangi terselenggaranya JVMF. Namun, tak hanya video mapping saja, agenda acara ini turut serta memasukkan unsur seni musik, sastra, seni rupa, dan teater. Bahkan, sepanjang jalan menuju venue biasanya akan dihias dengan dekorasi unik karya para seniman, instalasi seni cahaya misalnya.
Begitulah FKY, selalu memainkan caranya sendiri untuk menarik atensi penonton. Serangkaian kegiatan yang bernuansa seni dan budaya menjadi roh tersendiri bagi masyarakat untuk tak pernah alpa merayakan gala seni di Provinsi Yogyakarta ini. Apa jadinya bila event sekelas Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ini tak pernah ada di Jogja? Tentunya tak ada semarak semangat masyarakat merayakan hajatan besar seni dan budaya Jogja. Lebih daripada itu, masyarakat tak memiliki ruang pamer dan ruang pentas seninya. Sudah dapat dipastikan bila keadaan seni di Yogyakarta akan kering. Namun, itu semua tak mungkin terjadi karena FKY selalu hadir di tengah-tengah masyarakat Jogja setiap tahunnya.
Ya, Yogyakarta selalu mempunyai FKY setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi perkembangan seni di masyarakat. Setiap tahunnya pula FKY menjadi tempat berkumpul para seniman lokal maupun internasional untuk saling mewujudkan ekspresi yang dituangkan baik dalam bentuk seni rupa, pertunjukan, atau pun sinematografi yang mengandung keindahan. Festival ini selalu dinanti-nanti oleh masyarakat semenjak pertama kali digelar pada 7 Juli 2018 bersamaan dengan peresmian Monumen Jogja Kembali. Bagaimana tidak, FKY ini selalu konsisten menampilkan karya-karya seni yang melibatkan aspek dalam kehidupan manusia sesuai dengan perjalanan perubahan kehidupan. Sengaja memilih waktu antara bulan Juni-Agustus, FKY merupakan event yang tepat untuk mengisi puncak liburan siswa.
FKY menjadi wisata dan hiburan yang murah meriah lantaran untuk menikmati karya-karya seni para seniman ini, masyarakat tak dipungut biaya. Dalam satu hari, pengunjung dapat menikmati berbagai bentuk seni baik seni rupa, pertunjukan, kriya, dan produk. Memang benar bila ada pendapat yang mengatakan bila FKY adalah 'etalase seni' dalam bentuk festival. Kehadiran FKY di tengah-tengah masyarakat turut menjadi rumah untuk segala event seni dan budaya di Yogyakarta.
Di pusat lokasi dilaksanakannya FKY, kita akan disambut oleh stand-stand para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan industri kreatif begitu pengunjung memasukinya. Banyak produk yang ditawarkan di sini antara lain kriya/kerajinan, fashion (tas, baju, sepatu, kain), home decor, aksesoris, produk custom, buku, serta jasa. Produk-produk itu ditata dengan paduan warna yang harmonis. Semua berpadu memanjakan mata dan jangan kaget apabila tangan dengan serta merta merogoh uang di kantong dan tahu-tahu sudah membeli banyak barang dari deretan stand ini.
Panggung Senyap adalah salah satu agenda kegiatan FKY yang paling ditunggu-tunggu pengunjung. Bila pertama kali melihat panggung ini, mungkin pengunjung akan heran mengapa orang-orang di panggung hanya berteriak-teriak mendendangkan lagu tanpa diiringi musik. Atau bingung personil-personil band memetik dawai gitar tapi tak keluar sedikit pun suara tetapi penonton di depan panggung tampak menggoyangkan kepalanya. Agak konyol memang, tapi di situlah letak keunikan Panggung Senyap. Sebuah panggung pertunjukan dengan konsep senyap, tanpa menggunakan pengeras suara. Tidak akan ada musik ingar bingar yang terdengar tanpa menggunakan alat dengar. Untuk itulah penonton disediakan headset atau bisa juga membawa sendiri untuk menikmati suguhan audio dari tiap kelompok seni yang tampil di panggung ini.
Tak boleh dilewatkan pula Panggung Pasar Seni yang setiap hari mengisi agenda kegiatan FKY. Panggung ini menjadi media ekspresi bagi para seniman madya Yogyakarta. Terkadang juga akan ada musisi dari luar Yogyakarta, bahkan musisi dari mancanegara. Bermacam-macam genre musik ditampilkan di panggung ini. Panggungnya yang megah, dengan sorot lampu tembak yang menyatu dengan musiknya membuat pertunjukan semakin merampas perhatian penonton. Panggung ini menjadi potret seni pertunjukan yang selalu hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Melalui panggung ini, FKY telah memberikan ruang yang membebaskan kepada semua pihak untuk turut berpartisipasi di dalam perkembangan seni, meski hanya sekedar menikmati atau menonton pertunjukan seni saja.
Masih banyak agenda kegiatan lain yang setiap tahun mengisi FKY, antara lain Pameran Perupa Muda (Paperu), Bursa Seni, Bioskop-Sastra-Teater FKY, Lomba & Workshop, Lokakarya, Diskusi Seni & Budaya, dan Panggung Musik Elektronik. Banyaknya rangkaian kegiatan ini membuat pengunjung tak bosan-bosan bila datang ke FKY. Oleh karena itu pula, panitia FKY selalu memberikan durasi waktu pelaksanaan event lebih dari dua minggu. Selain itu, FKY juga menjadi surga bagi para pecinta makanan. Stand-stand kuliner yang berjajar turut serta memeriahkan event tahunan ini dalam pameran dagang dan bazar kuliner. Santapan yang dijajakan pun akan berbeda dari tahun ke tahun karena tren makanan memang tak pernah ada habisnya.
Sebelum serangkaian acara FKY dimulai, tentunya akan dibuka dengan berbagai macam pertunjukan seni yang ditampilkan oleh komunitas-komunitas dari dalam dan luar Yogyakarta melalui agenda kegiatan Pawai & Pembukaan. Layaknya wisata dan hiburan yang murah meriah, ribuan masyarakat akan memadati sepanjang pinggir jalan, bersatu bersama penampilan-penampilan pertunjukan seni dalam agenda pawai. Layaknya wisata dan hiburan yang murah meriah, ribuan masyarakat akan memadati pinggir jalan di mana tempat tersebut menjadi titik pawai. Jalan Malioboro biasanya menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan itu.
Text Sari Jauharoh
Copyright © 2018 YogYes.com