5 ALASAN UNTUK MENGINAP DI GUNUNGKIDUL
Sehari Takkan Cukup
Diperbarui tgl 30 Desember 2021
Setelah mengunjungi Malioboro, Kraton, Taman Sari, Borobudur, dan Prambanan, sekarang saatnya untuk packing lagi dan berangkat ke Gunungkidul. Awali dengan menikmati sunrise di atas lautan kabut di Puncak Kediwung atau Mangunan, lanjutkan dengan photo session di Hutan Pinus Mangunan, lalu Goa Pindul, naik rakit ke Air Terjun Sri Gethuk, dan makan siang nasi merah di Lesehan Pari Gogo. Setelah itu, check-in dulu di penginapan untuk menaruh barang dan istirahat sebentar karena sore nanti kita akan ke Pantai Pok Tunggal untuk menikmati senja. Malamnya, makan di Bakmi Jawa "Success" Pak Pur atau Sate Ayam Cak Syarif sebelum kembali ke penginapan.
Keesokan harinya, petualangan yang lebih seru sudah menanti. Ada Gua Jomblang dengan hutan purba dan "cahaya surga"-nya, off-road ke mercusuar di Pantai Baron, snorkeling di Pantai Nglambor, hingga panjat tebing di Pantai Siung. Namun, tak ada salahnya juga untuk bersantai di pantai-pantai Gunungkidul yang cantik, seperti Pantai Drini dan Pantai Pulang Syawal yang lebih dikenal sebagai Pantai Indrayanti.
Masih belum puas? Ayo, extend semalam lagi di Gunungkidul! Masih banyak tempat wisata yang belum dikunjungi, seperti Gunung Nglanggeran, Gunung Gambar, Air Terjun Banyunibo, Puncak Kosakora, dan Cave Tubing Kalisuci.
Selain lebih leluasa menjelajahi berbagai tempat wisata, menginap di Gunungkidul juga lebih menyenangkan. Berikut 5 alasan untuk menginap di Gunungkidul.
1. Menginap di Gunungkidul Tidak Mahal
Sebagian besar penginapan di Gunungkidul berada di Kota Wonosari atau di tepi pantai. Keuntungan bila menginap di kota adalah tersedia minimarket 24 jam, air bersih, banyak tempat makan, dan mudah menjangkau tempat wisata lain (bukan hanya pantai). Asal pandai memilih, kita bisa mendapatkan tempat menginap yang bersih dan nyaman tanpa harus membayar mahal. Casa Meira Gunungkidul, sebuah guest house yang cantik dengan taman rahasia, harga sewanya hanya Rp400.000 untuk 1 rumah (4-6 orang).
2. Kuliner di Gunungkidul Lebih Eksotik
Hal lain yang menyenangkan di Gunungkidul adalah kulinernya. Konon dari sinilah bakmi Jawa yang lezat itu berasal. Bakmi Jawa "Success" Pak Pur terasa lebih nendang bila dipadukan dengan ayam rica-rica pedasnya. Kita juga wajib mencicipi nasi merah dan gurihnya sayur lombok ijo di Lesehan Pari Gogo yang menyajikan hidangan dalam piring-piring kecil. Sekedar saran, jangan tanggung-tanggung mengambil lauk di piring; habiskan satu piring atau bawa pulang saja sisanya karena harganya takkan jauh berbeda. Kuliner khas Gunungkidul lainnya adalah tiwul, pengganti nasi yang terbuat dari singkong. Kalau soal tiwul, juaranya adalah Thiwul Yu Tum. Pssst, di Gunungkidul juga ada kuliner ekstrim, yaitu belalang goreng dan Ungkrung (ulat jati). Boleh coba jika memang berani.
3. Kehidupan di Gunungkidul Lebih Santai
Ini adalah bagian yang paling menyenangkan dari Gunungkidul. Di sini, waktu seakan berhenti. Kita bisa bersantai sepanjang hari atau menyusuri jalan yang sepi menuju ke pantai (kecuali ketika musim libur).
4. Udara di Gunungkidul Lebih Bersih
Menghirup udara yang bersih sepanjang hari itu sangat menyehatkan. Gunungkidul sungguh beruntung memiliki banyak hutan, bahkan di sekitar Kota Wonosari (wono artinya hutan) masih banyak hutan jati. Bila tidak mendung, sangat mudah untuk melihat langit biru di Gunungkidul.
5. Jl. Jogja - Wonosari Sering Macet Ketika Libur Panjang
Setiap libur panjang (lebaran dan tahun baru), puluhan ribu wisatawan dari Jogja akan berbondong-bondong ke Gunungkidul. Tak heran bila Jl. Jogja-Wonosari yang merupakan jalur utama ke Gunungkidul sudah padat merayap sejak pagi hingga siang. Menjelang malam, giliran arah sebaliknya yang akan macet parah.
Daripada berjam-jam waktu terbuang percuma dalam kemacetan sebaiknya kita berangkat dari Jogja sore hari lalu menginap di Gunungkidul. Paginya, ketika wisatawan lain baru berangkat dari Jogja, kita sudah asyik cave tubing di Gua Pindul, bersantai di pantai-pantai cantik, dll. Sorenya, jangan langsung pulang karena akan terjebak macet. Menginaplah semalam lagi di Gunungkidul. Besok pagi, ketika jalan sudah sepi, baru kita pulang.
Text KIRANA SAGA Photography JAYA TRI HARTONO, DANIEL ANTONIUS KRISTANTO
Copyright © 2016YogYES.COM