Tahun Baru di Desa Abu
Diperbarui tgl 22 Desember 2021
Dusun Turgo memang belum terlalu terkenal seperti tetangganya, Kaliurang dan 'Lava Tour' Kaliadem yang selalu dipenuhi turis. Meskipun nama dusun Turgo sempat 'tenggelam' pasca terjangan awan panas Merapi tahun 1994, dusun ini kembali bangkit dari puing-puing dan debu-debu Merapi di kala itu. Tangisan pilu dan suasana sedih telah digantikan oleh wajah-wajah ceria masyarakat dusun yang selalu ramah pada siapapun yang berkunjung.
Kini Turgo bukan lagi desa mati yang hangus akibat keganasan Merapi. Mereka kembali bangkit dari abu layaknya burung Phoenix di legenda Eropa, berusaha mengembalikan masa jayanya sebelum erupsi 1994 dulu. Dengan berbagai fasilitas yang menarik dan sederhana, Turgo menawarkan alternatif liburan sederhana ala masyarakat lereng Merapi yang bisa Anda nikmati di tahun baru, khususnya bagi Anda yang tidak terlalu suka dengan keramaian seperti di lokasi-lokasi wisata lainnya. Lantas, apa saja sih yang bisa kita lakukan di dusun ini? Yuk, kita simak sama-sama!
Senja Terakhir bersama Teh Asli Turgo
Dusun Turgo terletak di sisi barat Kali Boyong, tepat di seberang desa Kaliurang. Untuk bisa sampai ke dusun ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi melewati Jl. Palagan Tentara Pelajar yang memanjang dari Monumen Jogja Kembali (Monjali). Sepanjang perjalanan, Anda akan dihibur oleh hijaunya kebun salak dan hutan rakyat yang memanjang di kedua sisi jalan, disisipi oleh beberapa perkarangan sederhana. Anda akan bertemu dengan gerbang besar seperti yang ada di Kaliurang, namun Anda tidak perlu berhenti untuk membayar retribusi di sini.
Di Turgo, Anda bisa mencari penginapan yang tersedia di rumah-rumah warga. Jangan harap Anda akan menemukan hotel dengan fasilitias lengkap seperti yang ada di Kaliurang, karena dusun Turgo hanya menyediakan homestay sederhana di rumah warga setempat dengan harga yang sangat terjangkau. Jangan salah, justru kesederhanaan inilah yang membuat liburan akhir tahun Anda menjadi unik, karena Anda bisa merasakan kehidupan penuh tradisi Jawa yang masih dipraktikkan oleh warga setempat. Anda bisa mengobrol dengan tuan rumah, mempelajari budaya Jawa dari orang yang mempraktikannya setiap hari, sambil menyeruput secangkir teh hangat yang lansung dari pohonnya sendiri. Benar-benar cara yang unik untuk menghabiskan senja terakhir di tahun ini!
Senja Terakhir di Bukit Turgo
Nama desa Turgo diambil dari sebuah bukit yang ada di atasnya, bukit Turgo, yang berasal dari sisa-sisa letusan Gunung Merapi purba ribuan tahun yang lalu. Anda bisa mendaki bukit ini dan menikmati panorama alam yang luar biasa: pemandangan Kota Jogja di sisi selatan, serta sang Merapi yang berdiri angkuh di utara. Medan menuju puncak bukit ini tergolong sulit, dipenuhi bebatuan licin, tanah berpasir, serta tanjakan curam yang menghabiskan nafas-namun semua itu akan sepadan dengan pemandangan yang akan Anda dapat.
Tepat di puncak bukit, terdapat sebuah petilasan yang dipercaya sebagai makam Syekh Jumadil Kubro, ulama terkenal yang masih keturunan lansung dari Nabi Muhammad SAW. Dari sekitar petilasan ini, pemandangan kota Jogja bisa terlihat dengan sangat jelas. Anda mungkin bisa menikmati penghujung hari di lokasi ini dan mengabadikan momen senja terakhir di tahun 2014, namun medan yang terjal akan sulit dilalui di waktu gelap. Ada baiknya Anda didampingi pemandu dari warga setempat, atau cukup menikmat senja dari kaki bukitnya yang tidak terlalu curam.
Malam Tahun Baru tanpa Ledakan Petasan
Malam tahun baru yang serba ramai, berisik dan memekakkan telinga tidak akan Anda temui di Turgo. Hanya ada suasana yang hening dengan nyanyian ribuan serangga malam yang terdengar di sekitar homestay Anda. Di sini, Anda bisa menikmati keheningan ala pedesaan untuk merenungkan hal-hal yang Anda lakukan setahun ini, menyusun rencana mengenai tahun depan, atau bersantai dan menyambut tahun baru di tengah kesunyian yang menenangkan hati.
Untuk mengusir kebosanan, Anda bisa membuat pesta bebakaran kecil di halaman homestay sambil mengobrol dengan si empunya rumah. Si pemilik rumah akan dengan senang hati bercerita tentang hal-hal menarik yang menjadi sejarah dusun ini, seperti cerita sedih mengenai pesta pernikahan yang berakhir tragis karena disapu awan Merapi pada tahun 1994 yang lalu. Jika beruntung, Anda akan mendapatkan beberapa suguhan hasil bumi ala masyarakat lereng Merapi, seperti kacang rebus dan ubi rebus yang siap menemani detik-detik menuju tahun yang baru-tanpa suara berisik, tanpa ledakan petasan, hanya sayup-sayup kembang api dari desa seberang (Kaliurang).
Serunya Petualangan di Awal Tahun
Setelah menikmati pergantian tahun yang sederhana, kini saatnya bersenang-senang. Di pagi hari, suasana Turgo yang sejuk akan memancing Anda untuk berpetualang menjelajahi alamnya yang unik. Anda bisa memilih beberapa paket wisata yang ditawarkan oleh pengelola dusun ini, dari paket tracking 1 jam hingga wisata lengkap selama 6 jam. Ada banyak program yang bisa Anda pilih di paket ini, mulai dari belajar cara berkebun anggrek di rumah Pak Musimin, memetik teh dan kopi, memerah susu sapi, atau menyaksikan video tentang amukan Merapi beberapa tahun yang lalu.
Ingin sesuatu yang lebih menantang? Anda bisa menjajal trek sepeda downhill di Turgo yang sudah terkenal dan sering dipakai dalam beberapa event internasional. Anda hanya perlu membawa sepeda ke lokasi donwhill, membayar uang administrasi, kemudian Anda bisa memacu adrenalin di trek yang penuh obstacle seru, seperti jalan berbatu, gap, drop off, berm, dan lain-lain. Untuk mencoba trek ini, Anda diharuskan sudah mampu mengendarai sepeda MTB dan memakai alat keselamatan yang standar. Seru kan?
Belanja Salak di Turi
Nah, setelah puas berjelajah ria di Turgo, Anda bisa mampir ke Pasar Turi yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Turgo. Di sini Anda bisa menemukan banyak pedagang salak dengan harga yang miring, asalkan Anda bisa menawar dengan baik. Di musim panen, harga salak pondoh yang manis bisa jatuh hingga hanya Rp.2000,-/kilo, lho! Selain salak, kita juga bisa memborong berbagai macam buah tangan lain untuk saudara-saudara di rumah, seperti berbagai macam camilan, hiasan, dan hal-hal lain dengan harga cukup menggiurkan.
Nah, itulah beberapa kegiatan seru dan sederhana yang bisa Anda lakukan pada malam tahun baru di dusun Turgo. Ya, di lokasi ini Anda tidak perlu berjibaku dengan keramaian yang menjemukan, atau menutup kuping karena suara berisik yang membuat perut mual. Di sini, Anda akan merasakan kedamaian yang menyenangkan, menenangkan, dan menggairahkan kita untuk menyambut tahun yang baru. Sama seperti Turgo yang lahir dari abu, mari kita sambut tahun baru ini dengan penuh kesederhanaan untuk bangkit dari keterpurukan. Selamat tahun baru!
Text AMANINA KHUSNA MAULIDA Photography TIM YOGYES
Copyright © 2014 YogYES.COM