SOP MERAH BU ASIH
Sensasi Pedas Gurih yang Bikin Nagih

Jalan Kolonel Sugiono 74, Yogyakarta, Indonesia Lihat peta

Jika biasanya sop disajikan hanya dengan kuah bening nan gurih, lain cerita dengan sop racikan Bu Asih. Kuah sop berwarna merah hasil pencampuran pasta cabai ini membuat pelanggannya ketagihan dengan perpaduan cita rasa gurih dan pedas yang pas.

Diperbarui tgl 23 Desember 2021

sop merah bu asih

(YogYes.com / Jaya Tri Hartono)

Buka setiap hari
Pk. 17.00 - 21.00

Warung sederhana di salah satu sudut Pertigaan Lampu Merah Tungkak mulai terlihat ramai sejak dibuka sekitar pukul 5 sore. Beberapa orang karyawan berseragam hijau dengan cekatan melayani pembeli, mondar-mandir mengantarkan pesanan ke meja-meja di warung yang tak terlalu besar tersebut. Tak ada papan nama satu pun terlihat dipasang di area warung ini. Namun para pelanggannya biasa menyebutnya dengan nama Warung Sop Merah Bu Asih atau Warung Sop Merah Tungkak, sesuai dengan nama pemilik dan lokasi warung kecil ini.

Baca juga:

Tak mau membuang waktu lebih lama, YogYES pun segera bergabung dalam antrian para pembeli yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Seorang karyawan dengan sigap mencatat pesanan pembeli dari balik kasir. Di depannya berjejer baskom berisi potongan-potongan bagian daging ayam yang siap dijadikan tambahan isian dalam mangkuk-mangkuk sop pesanan. Ketika tiba giliran kami, si ibu segera memberikan nomor antrian beserta sebuah piring plastik. Piring ini digunakan untuk memilih beraneka potongan ayam yang ingin ditambahkan sesuai selera.

Sembari memilih bagian ayam untuk ditambahkan dalam sop, YogYES pun bertanya sedikit tentang sejarah warung yang berdiri sejak 1993 ini. Sambil menyuwir daging ayam pesanan pelanggan lain, Bu Asih pun bertutur singkat tentang asal mula warung miliknya ini, "Dulu awalnya ndak jualan sop aja, mbak. Ada nasi goreng, mie goreng, mie rebus juga. Tapi yang paling laku sop-nya".

Setelah memesan, kami pun segera memenuhi tempat duduk kosong di bagian dalam warung yang hanya tinggal beberapa. Ternyata kami datang di saat yang tepat, ketika pembeli belum terlalu ramai karena puncak kepadatan biasanya sekitar pukul 18.00 ke atas. Bahkan jika pembeli sedang padat-padatnya, 10 orang karyawan Bu Asih pun merasa kewalahan. Tak heran jika motto "Sabarlah mengantri" diperuntukkan bagi pelanggan di warung ini. Karena banyaknya pelanggan dan padatnya pembeli ini pula lah yang membuat Bu Asih memutuskan untuk tidak menerima pesanan via telepon.

"Memang ndak ada telepon, mbak. Di sini kan ramai banget, ndak sempat kalau harus ngangkat-ngangkat telepon. Kasian juga yang ngantri langsung datang ke sini kalau harus melayani pesanan telepon", tutur Bu Asih menjelaskan pada YogYES saat ditanya tentang kontak telepon.

Tak perlu waktu lama, sop pesanan kami pun datang bersama sepiring nasi dan teh hangat. Aroma khas kaldu menguar bersamaan dengan asap tipis dari mangkuk-mangkuk sop yang terhidang di meja, membuat kami semakin tak sabar untuk mencicipi rasanya. Suwiran daging dan ceker ayam yang tadi kami pilih memenuhi mangkuk bersama telur rebus, potongan kubis, wortel, seledri, daun bawang, serta kuah sop berwarna merah. Seperti namanya sop ayam racikan Bu Asih memang punya ciri khas berupa kuah berwarna merah hasil pencampuran pasta cabai. Karena itulah cita rasanya pun tidak hanya gurih seperti sajian sop pada umumnya tapi juga pedas. Tak hanya sop berkuah merah, Bu Asih juga menyediakan menu sop berkuah bening tanpa tambahan pasta cabai jika ingin menikmati sop yang tidak pedas.

Selain kuah merahnya, isian sup yang bisa dipilih sesuka hati juga memberikan kesan tersendiri di kalangan pelanggannya, hingga mereka rela kembali lagi meski harus mengantri panjang. Seperti kata Agil, mahasiswa lulusan UGM yang mengaku ketagihan dan sudah bolak-balik menikmati kuliner Sop Merah hingga tak terhitung berapa kali ia menyambangi warung makan ini. "Soalnya enak, seger-seger panas gitu dan pedas juga. Isiannya banyak dan bisa milih sesuai selera", ujarnya.

Gerimis tipis yang turun rintik-rintik di luar warung menambah sensasi nikmat ketika suapan demi suapan sop hangat mulai kami cicipi. Sop memang paling cocok dinikmati hangat-hangat di kala cuaca dingin seperti saat musim hujan. Kuliner yang satu ini pun dipercaya sebagai salah satu makanan yang mampu mencegah efek samping flu seperti hidung tersumbat serta sakit tenggorokan karena memiliki sifat anti-inflamasi. Selain itu, campuran sayur-sayuran serta kaldu dalam sop pun bisa meningkatkan rehidrasi dan nutrisi di dalam tubuh. Mantap, kan?

Cara menuju ke sana:
dari Nol KM - Jalan Panembaan Senopati - perempatan Gondomanan belok kanan ke Jalan Brigadir Jenderal Katamso - perempatan Pojok Benteng Timur belok kiri ke Jalan Kolonel Sugiono - Sop Merah Tungkak di sisi selatan pertigaan lampu merah Tungkak

Baca juga:
view photo